20100110

KELOMPOK CIPAYUNG DAN CITA-CITA KITA (Drs Ahmad Zacky Siradj)

KELOMPOK CIPAYUNG DAN CITA-CITA KITA
Drs. Ahmad Zacky Siradj

Adalah keharusan sejarah dan tuntutan masa depan bangsa dan negara Republik Indonesia, jika perhatian solidaritas yang tertanam, kerja sama yang berkelindan, di dalam kerangka koeksitensi entitas bermasyuarakat, berbangsa, dan bernegara. Ternyata berada pada lapisan generasi muda bangsa karena memang secara fitrawi bangsa kita ditakdirkan memiliki aneka jenis entitas masyarakatnya. Apakah itu berupa aneka jenis etnis, budaya, atau agama. Kenyataan ini jelas bercermin dalam perilaku keseharian anggota masyarakat, berarti juga terefleksi pada generai mudanya.
Kenyataan ini aneka entitas masyrakat Indonesia inilah rupanya yang justru telah memanggil perakitan solidaritas pada lapisan generasi muda bangsa tersebut. Karena itu yang penting adalah agar setiap jenis entitas masrakat tersebut masing-masing harus tetap dapat memiliki integritasnya yang kuat. Maka penyuburan solidaritas dalam kepelbagian, senantiasa dapat dipelihara dan ditingkatkan. Sebab yang pada dari sini memancarnya dimensi-dimensi kemanusiaan yang dapat menyakrati setiap lapisan kultural yang ada. Karena itu perakitan kulturalyang terwujud pada generasi muda pada hakikatnya merupakan jaminan atas keindependenannya. Bahkan hal ini merupakan kemutlakan bagi kehidupan bangsa yang komit atas tujuan bersama.
Dalam kerangka itulah Kelompok Cipayung melangkahkan kakinya di atas “jalan setapak” menuju Indonesia yang dicita-citakan. Indonesia yang penuh petunjuk Tuhan Yang Maha Esa. Yang penuh rasa kemanusiaan yang adil dan beradab. Yang tegak atas dasar musyawarah yang jujur, terbuka, penuh hikmah kebijaksanaan dalam menuju kemusyawarahan bagi terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia yang subur dengan alam demokrasi yang berlandaskan Undang-Undang Pasal 1945 bukan demokrasi yang nyaris menjadi simbol dari perwujudan suatu tirani kekuasaan.
Memang perjuangan menuju alam demokrasi ini sebenarnya merupakan perjuangan tersendiri, sebab sama-sama diyakini bahwa demokrasi tanya proses demokratisasi hanyalah mnjadi pseude-demokrasi (demokrasi palsu). Itulah sebabnya kenapa Kelompok Cipayung selalu mengkaitkan dirinya terhadap perjuangan menuju Indonesia yang dicita-citakan yaitu, perjuangan rakyat Indonesia yang senantiasa berikhtiar untuk membumikan norma-norma berbangsa dan bernegara. Sehingga jelas setiap usaha setiap usaha memiliki orientasi yang memihak pada kepentingan, kebutuhan, dan kebutuhan rakyat banyak. Dalam kegiatan inilah, maka Kelompok Cipayung melakukan partisipasi kritis dan partisipasi etisnya terhadap jalannya kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut. Semangat patisipasi seperti ini memang hadir sejak awal kelahirannya kesepakatan Kelompok Cipayung, Januari 1972 sebagai proses lanjut dari usaha koreksi total yang menjadi tekad Orde Baru untuk perbaikan terhadap tatanan kehiupan yang sesuai semangat Pancasila UUD 1945,
Untuk itu Kelompok Cipayung tidak hanya meletakkan posisi sebagai kader-kader bangsa yang siap untuk memelihara hasil rentangan sejarah yang dirintis para pendahulunya yang sesuai dengan cita-cita kemerdekaan dan selalu siap untuk melakukan koreksi-koreksi total melalui tujuan pikiran terhadap kenyataan yang justru dapat mengaburkan cita-cita kemerdekaan itu sendiri. Selain itu posisi yang harus senantiasa digumuli, diperkaya, dan dibangun terus adalah idealisme bangsa, terutama bangunan idealisme generasi mudanya, karena dalam ikhtiar inilah terletak cita-cita perjuangan kita bersama.
Sepuluh tahun lepas Kelompok Cipayung memapah bangunan idealisme ini (sejak Januari 1972 hingga 1982) tentu belum banyak yang biasa diharapkan, disamping tidak sedikit diri merintang, yang justru telah menjadi bumbu irama romatiknya perjuangan. Tetapi selama sepuluh tahun tersebut relatif telah ikut dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara walau hanya dalam bentuknya yang khas yaitu, sumbangan-sumbangan pikiran. Sebab bentuk sumbangan pikiran ini sangat penting dalam proses berbangsa dan bernegara, apabila dapat mengait dalam sosok perilaku insani, ini berarti dapat memberikan makna pada proses pembentukan watak kader bangsa. Paling tidak dengannya dapat menampilkan sikap terbuka terhadap realitas yang berbeda, bersikap kenegarawan, dan selalu ingin membina diri dalam alam yang demokratis, nilai-nilai inilah yang terus diwujudkan oleh Kelompok Cipayung dalam hidup kesehariannya.
Oleh karena itu dengan dibukukannya beberapa pikiran Kelompok Cipayung dapat menjadi bahan kajian semua pihak tertentu bagi generasi muda bangsa. Semoga.

Drs. Ahmad Zacky Siradj - Ketua Umum PB HMI 1981-1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar