20100110

PEMAHAMAN DAN PERSAHABATAN (Drs. Soedaryanto)

PEMAHAMAN DAN PERSAHABATAN
Drs. Soedaryanto

Bagaimanapun juga Kelompok Cipayung merupakan wadah yang langka bagi sekelompok generasi muda, sebab kelompok ini terdiri atas beberapa unsur organisasi pemuda yang mempunyai pelbagai macam-ragam yang saling berbeda, namun keseluruhannya melihat sangat bersatu dalam tujuannya. Tidak ada suatu negara yang saling mengusahakan kebersamaan antarorganisasi mahasiswa, bebas, dan mandiri kecuali negara kita.
Saya masuk ke dalam Kelompok Cipayung beberapa tahun karena ada suatu panggilan dari organisasi mahasiswa (GMNI), dan serempak ketika saya dipilih sebagai presidium GMNI. Saya melihat sikap dan kiprah organisasi mahasiswa lain yang tergabung dalam Kelompok Cipayung hampir tidak berbeda dengan aktivis GMNI, terutama pemikiran kritis dan konstruktif. Mungkin hal-hal tersebut ditulari oleh penglaman-pengalaman sejarah yang pahit bagi mantan-manytan funghsionaris organisasi kemahasiswaan, serta idealisme dan wawasan kenegaraan bagi para negarawan. Sebab itu, saya bukan karena dipanggil kewajiban organisasi GMNI, tetapi lebih jauh yaitu sebagai persahabatan berdasarkan pemahaman di antara kami.
Organisasi-organisasi mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan Kelompok Cipayung mempunyai hakikat-hakikat yang saling berbeda yang mengarah pada primordialistis. Primordialistis memang menambah kekuatan bagi jati diri organisasi masing-masing, dan mempertebal keberadaannya. Akan tetapi kesemuanya hal itu bukan saling menghancurkan sesama organisasi melainkan tetap bersatu, khususnya apabila ada tekanan-tekanan terhadap keberadaan organisasi-organisasinya atau menghadapi gejolak-gejolak sosial yang mengancam kepentingan dan kebutuhan rakyat. Dalam suatu negara yang sedang berkembang termasuk negara kita, bagaimanapun juga dalam sekelompok warga negara menyadari bahwa ada kepentingan dan kebutuhan yang kongkrit yang memiliki unsur-unsur primordialisme.
Dampak dan akibat primordialisme, setiap organisasi tergantung pada kesifatan buruk atau sebaliknya yang menuju pada memilih suatu falsafah atau idelologi masing-masing sebagai salah satu tolok-ukur negara kita telah disepakati oleh rakyatnya bahwa ada falsafah negara, yakni Pancasila termasuk organisasi-organisasi mahasiswa dan sekaligus sebagai wadah Kelompok Cipayung. Fisologi Pancasila mengandung unsur-unsur dan ciri-ciri khas yang bersifat primordial tetapi kesemuanya berpegang pada tujuan bersama, yakni harapan-harapan dan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, ilham dari kegiatan-kegiatan Kelompok Cipayung pertama-tama kali adalah, didasari oleh tolok-ukur Pancasila secara substansial. Selama periode saya, Kelompok Cipayung sudah mengeluarkan gagasan-gagasan dan memorandum-memorandum berdasarkan hal-hal di atas tadi, dan gagasan serta memorandum ini hampir tidak ada penyelewenangan terhadap cita-cita tersebut, bahkan dalam pertemuan ini melihat semakin lama semakin tebal mengenai Pancasila itu.
Fungsi kegiatan Kelompok Cipayung dalam perkembangannya terdiri atas dua aspek, yakni pembinaan dan pengembangan generasi muda, serta menganalisis dan mengevaluasi tentang dasar-dasar pembangunan nasional. Pembinaan dan pengembangan generasi muda dalam rangka strategisnya harus membina dirinya secara insentif didasari sosiopedagogis, sehingga seseorang dapat berdiri sendiri. Hal-hal itu hanyalah mungkin apabila generasi muda mendapatkan kesempatan untuk belajar dalam perguruan tinggi yang bermutu, mengaktualisasikan dirinya dalam tantangan lingkungan yang senantiasa berkembang, serta menghindari pendekatan structural yang mengarah pada pewadahan tunggal.
Di sisi lain, dalam pembangunan nasional di negara-negara yang sedang berkembang terjadi beberapa penyimpangan dan/atau penyelewengan terhadap keadilan sosial dan demokrasi, serta hak-hak asasi manusia yang sebenarnya harus dijunjung tinggi. Untuk mencegah terhadap dampak dan akibat dari persoalan itu, generasi muda bertugas dan sekaligus bertanggung jawab terhadap partisipasi untuk melaksanakan sosial kontrol dan koreksi dari hal-hal tersebut.
Dasar-dasar pembangunan nasional yang terinci dari haluan negara harus dilaksanakan melalui mewujudkan kesejahteraan umum, kecerdasan bangsa, keadilan sosial dan demokrasi. Dalam keberhasilan pembangunan itu dapat dilihat dari setiap partisipasi rakyat bagi kehidupan politik, serta mengungkapkan keyakinan-keyakinan politik setiap warga negara yang secara bebas. Hal-hal itu sudah tertera dalam UUD 1945 terutama pasal 28, di mana ada kebebasan manusia bagi seluruh aspek kehidupan sosial-politik. Namun dalam kenyataannya, keberhasilan pembangunan hampir belum diwujudkan sebagaimana mestinya. Pembangunan politik nasional yang dianggap sebagai mengungkapkan kehendak rakyat, kenyataannya saling berbeda dengan kehendak rakyatnya. Oleh karena itu, tindakan-tindakan politik bagaimanapun juga harus mengantisipasi terhadap hal-hal yang menghambat kebebasan politik, sebab kebebasan politik sebagian besar berdasarkan kedaulatan rakyat dalam pengelolaan negara. Apabila hal-hal itu belum dilaksanakan oleh haluan negara, menimbulkan gejolak-gejolak sosial yang mengarah pada disintegrasi bangsa. Untuk itu, Kelompok Cipayung mengeluarkan gagasan-gagasan yang dapat memberi masukan-masukan kepada negara untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut.
Dewasa ini dalam kuantitas kegiatan Kelompok Cipayung dibandingkan kegiatan-kegiatan selama beberapa tahun yang lalu, seakan-akan cenderung sedang menurun. Saya belum mengetahui tentang statistik menurun kegiatan tersebut, tetapi secara keseluruhan melihat bahwa ada beberapa kendala terhadap hal ini yakni, sistem periode perguruan tinggi. Sebelum dilakukan system itu, kampus (universitas) dalam satu periode untuk meraih sebuah sarjana rata-rata menuju kepada waktu yang lama yang disebut sebagai sistim fakultatif daripada sistem semester yang sedang berlangsung. Akibatnya, formal dan nonformal mata pelajaran dari status kurikulum perguruan tinggi juga berubah, terutama periode waktu nonformal yakni, nonformal sistem fakultatif (sistim lama) lebih lama dibandingkan sistim semester (sistim baru). Apabila seseorang memilih suatu organisasi baik dalam intra universitas maupun masuk ke dalam ekstra universitas dari periode yang lalu, rata-rata lebih siap sebelum sistim baru dibandingkan periode keorganisasian yang menuju sistim semester. Itu adalah sebagian kecil dari kelemahan-kelemahan Kelompok Cipayung.
Untuk menghadapi hal-hal di atas, pertama-tama kali adalh mengupayakan pembinaan diri sendiri (Kelompok Cipayung) dalam periodenya di mana sudah mengetahui dan memahami bagi keseluruhan organisasi, terutama kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya. Dalam pembinaan seperti itu, Kelompok Cipayung tentu dapat mengatasi kelemahan-kelemahan termasuk beberapa kelemahan di atas tadi yang menurunnya kiprah dari diri sendiri. Di sisi lain, alumni-alumni Kelompok Cipayung meskipun terbatas pada kegiatan-kegiatannya, bagaimanapun juga akan membantu dan mendorong untuk menghadapi kelemahan-kelemahan Kelompok Cipayung termasuk saya, kalau mereka mau berkorban.
Kesan-kesan saya ketika saya terlibat dari kegiatan Kelompok Cipayung terutama tentang hubungan kerja sama antarorganisasi mahasiswa. Hubungan kerja sama tersebut saling bertemu muka, terbuka jernih, tanpa mencurigai meskipun ada masalah-masalah yang principal yakni, perbedaan hakikat organisasinya. Mungkin disebabkan oleh pengalaman-pengalaman, sehingga terdapat pemahaman dan persahabatan di antara organisasi-organisasi tersebut, dan sekaligus kerja sama antarpribadi. Pengalaman-pengalaman saya tersebut yang tertarik antara lain, memutuskan hal-hal yang tersangkut dalam kebersamaan Kelompok Cipayung di mana hampir tidak ada voting, atau tidak ada berbelit-belit dalam keputusannya, rata-rata lebih cepat dan lebih mulus. Mungkin selain sederajat pendidikan pengurus-pengurus organisasi masing-masing dari kelompok itu, antarpribadi memang sangat penting dalam kebersamaan antarorganisasi yang positif dan kongtruktif. Kesemuanya didasari oleh sifat kebersamaan Kelompok Cipayung, dan hal-hal itu merupakan kesan-kesan saya yang sangat berharga bagi kelompok ini.

Drs. Soedaryanto - Mantan Presidium GMNI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar